KOMUNIKASI SATELIT
Satelit
adalah benda yang mengelilingi planet dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu dan memiliki orbit peredaran sendiri. Orbit merupakan titik
lintasan/jalur peredaran satelit dalam mengelilingi sebuah planet. Dalam orbit
terdapat dua istilah, yaitu apogee (titik terjauh dengan bumi)
dan perigee (titik terdekat dengan bumi).
Terdapat
dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami adalah
benda-benda luar angkasa alami (bukan buatan manusia) yang mengorbit pada
sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya. Salah satu
contoh satelit alami yang dimiliki bumi adalah bulan. Sedangkan Satelit buatan
adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan beredar
mengelilingi planet. Salah satu contoh satelit buatan yang dimiliki Indonesia
adalah Satelit Palapa. Satelit buatan memiliki berbagai macam kegunaan seperti
untuk tujuan telekomunikasi, mata-mata (militer), penelitian, pengamatan bumi
dan benda-benda luar angkasa, dan sebagainya.
A. Komunikasi Satelit
Komunikasi
Satelit adalah salah satu jenis mode penghubung dalam komunikasi melalui sebuah
satelit, disini satelit berperan sebagai repeater dan penguat dalam jalannya
komunikasi. Keunggulan dari jenis komunikasi ini sudah jelas, tidak terkendala
jarak dan medan. Ingin seberapa jauh atau sulit medan jelas dapat di jangkau.
Untuk kekurangan adalah delay time yang di hasilkan yang tentunya dalam waktu
yang akan datang komunikasi ini akan semakin ditinggalkan, jika jenis-jenis
mode penghubung komunikasi seperti FO,Kabel atau Radio Link sudah mencapai
daerah tersebut. Untuk aplikasi Komunikasi Satelit dapat di gunakan di berbagai
jenis seperti voice,data,video,dll.
Sistem
komunikasi satelit juga merupakan salah satu sarana atau infrastruktur yang
dapat digunakan untuk aplikasi boardband multimedia dan pertukaran informasi.
Komunikasi satelit sangat didasari oleh teknologi wireless-access.
Pada
sistem komunikasi satelit penempatan repeater berada di ruang angkasa dalam
bentuk satelit. Jadi satelit hanya merupakan suatu repeater saja. Dengan
ditariknya repeater jauh ke atas, maka jangkauan pemandangannya makin luas,
dengan demikian jarak antar pesawat pemancar dengan penerima dapat
diperpanjang. lni merupakan suatu penghematan.
Satelit
diorbitkan dengan ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya.
Orbitnya sinkron dengan permukaan bumi, sehingga seolah-olah satelit ini diam
ditempatnya. lnilah yang disebut dengan geostationer orbit. Prinsip dasar
sistem komunikasi satelit adalah dari suatu terminal sinyal dikirimkan ke
stasiun bumi, kemudian dari stasiun bumi ini sinyal tersebut dipancarkan ke
satelit. Selanjutnya dari satelit sinyal ini akan dikirim kembali ke bumi yaitu
sestasiun bumi yang akan dituju yang letaknya berdekatan dengan terminal yang
akan dituju. Kemudian dari stasiun bumi ini sinyal diteruskan ke terminal yang
dituju.
Sedangkan
Satelit komunikasi adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang ditempatkan pada
orbit disekeliling bumi dan didalamnya terdapat peralatan-peralatan penerima
dan pemancar gelombang mikro yang mampu merele (menerima dan memancarkan
kembali) sinyal dari satu titik ketitik lain dibumi.
Satelit
berfungsi sebagai pengulang (repeater), ini berarti satelit harus mempunyai
antena pemancar dan penerima yang sangat terarah. Satelit menerima
sinyal-sinyal dan memancarkan kembali kestasiun bumi tujuan dengan frekuensi
yang berbeda. Frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi adalah bidang C
(C-band) dan bidang ku (ku-band). C-band memiliki daerah frekuensi yang biasa
digunakan adalah 4-6 GHz dan ku-band pada frekuensi 12-14 GHz. Frekuensi 4 GHz
pada C-band dan 12 GHz pada ku-band adalah frekuensi untuk hubungan satelit
kestasiun bumi yang dituju (downlink), sedangkan frekuensi 6 GHz pada C-band
dan 14 GHz pada ku-band merupakan frekuensi untuk hubungan dari stasiun bumi
kesatelit (uplink).
Sistem
satelit dapat bersifat domestik, jangkauan pelayanannya terbatas pada
negara-negara yang memiliki sistem tersebut contohnya, sistem telesat canada,
sistem regional yang melibatkan dua negara atau lebih, seperti misalnya sistem
symphonie milik prancis-jerman barat, serta global yang jangkauannya antar
benua, contohnya sistem intersat.
Koordinasi
pelayanan satelit dilakukan oleh ITU (International Telecommunication Union),
yang berpusat di Genewa. Konferensi-konferensi yang dikenal sebagai WARC (World
Administrative Radio Conference) diadakan secara terbatas dan pada waktu-waktu
tertentu dikeluarkan rekomendasi mengenai daya radiasi, frekuensi dan posisi
orbit satelit.
Satelit
yang digunakan pada masa sekarang ini adalah jenis satelit aktif (sinyal yang
diterima satelit akan dipancarkan kembali dan bukan hanya dipantulkan kembali
kebumi), hal ini berarti satelit harus mempunyai antena pemancar dan penerima
yang sangat terarah serta rangkaian-rangkaian koneksi yang kompleks, juga
diperlukan mekanisme pengaturan posisi dan kontrol yang teliti bagi satelit.
Keperluan daya bagi peralatan tersebut biasanya diperoleh dari susunan sel
solar dengan batere nikel kadmium sebagai cadangan untuk pelayanan pada saat
gerhana. Adapun jenis satelit menurut layanannya ada dua, yaitu:
1.
Satelit Tetap (Fixed Satellite Service)
Adalah satelit yang memungkinkan terjalinnya
suatu hubungan komunikasi dan pertukaran informasi yang sangat handal antara
dua titik, tidak peduli apakah informasi tersebut berupa suara (telepon), data
maupun video (televisi).
Yang
termasuk dalam jenis ini adalah seperti:
a.
PALAPA (yang digunakan oleh PT.Telkom)
b.
ASIASAT (singapore)
c.
PANAMASAT (panama)
2. Satelit
Bergerak (Mobile Satellite Service)
Yaitu digunakan untuk memberikan jasa
pelayanan komunikasi bagi pemakai yang bergerak, baik di darat, di laut, maupun
di udara.
Yang
termasuk dalam jenis ini adalah seperti:
a. InMarSat
(didukung oleh Telkom, singapore, jepang, korea, DeTeMobile, dan Telefonica)
b. Aces
(PT.PSN-Indonesia, PLTDT-Philipina, dan Orchid-Thailand)
c. ICO
d. ODYSSEY
e. IRIDIUM
(Motorolla)
f. GLOBALSTAR
(Australia)
Banyak
satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bias
mengorbit dengan ketinggian berapa pun:
· Orbit
Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan
bumi.
· Orbit
Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
· Orbit
Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
· Orbit
Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas
permukaanBumi.
· Orbit
Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
· Orbit
berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
· Orbit
Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi
sekitar 63°.
· Orbit
Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu
yangselalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
· Orbit
Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
B.
Jenis-jenis Orbit Satelit
Ada
posisi dasar orbit, tergantung posisi relatif satelit terhadap bumi :
1.
Geostasioner (geostationary)
Orbit ini juga dikenal
sebagai geosynchronous atau synchronous. Ketinggian orbit ini kira-kira 22.223
mil atau 1/10 jarak ke bulan. Jalur ini juga dikenal sebagai ”tempat parkir
satelit”, sebab begitu banyak satelit, mulai dar satelit i cuaca, satelit
komunikasi hingga satelit televisi. Akibatnya, posisi masing-masing harus tepat
agar tidak saling menginterferensi sinyal. Penerbangan Space Shuttle yang
terjadwal, menggunakan yang lebih rendah yang dikenal dengan asynchronous orbit,
yang berada pada ketinggian rata-rata 400 mil (644 km). Berikut detil dari
orbit satelit:
2.
70 -1.200 mil (asynchronous orbits)
Digunakan oleh satelit
pengamat, yang biasanya mengorbit pada 300 -600 mil (470-970 km), berfungsi
sebagai fotografer. Misalnya satelit Landsat 7, ia bertugas untuk pemetaan,
pergerakan es dan tanah, situasi lingkungan (semisal menghilangnya hutan hujan
tropis), lokasi deposit mineral hingga masalah pertanian; satelit SAR
(search-and-rescue) juga disini, dengan tugas menyiarkan ulang sinyal-sinyal
darurat dari kapal laut atau pesawat terbang yang dalam bahaya; Teledesic,
yaitu satelit yang di-backup sepenuhnya oleh Bill Gates, memberikan layanan
komunikasi broadband (highspeed), dengan sarana satelit yang mengorbit pada
ketinggian rendah (LEO, Low Earth Orbiting).
3.
3.000 -6.000 mil (asynchronous orbits)
Digunakan oleh satelit
sains, yang biasanya berada pada ketinggian ini (4.700 -9.700 km), dimana
mereka mengirimkan data-data ke bumi via sinyal radio telemetri. Satelit ini
berfungsi untuk penelitian tanaman dan hewan, ilmu bumi, seperti memonitor
gunung berapi, mengawasi kehidupan liar, astronomi (dengan IAS, infrared
astronomy satellite) dan fisika.
4.
6.000 -12.000 mil (asynchoronous orbits)
Satelit GPS menggunakan
orbit ini untuk membantu penentuan posisi yang tepat. Ia bisa digunakan untuk
kepentingan militer maupun ilmu pengetahuan.
5.
22.223 mil (geostationary orbits)
Digunakan oleh satelit cuaca, satelit
televisi, satelit komunikasi dan telepon.
C.
Sistem Komunikasi Satelit
Sistem
komunikasi satelit LEO (Low Earth orbit) merupakan pengembangan terakhir sistem
komunikasi satelit bergerak yang sekarang sudah ada, seperti INMARSAT, AMSC.
Sistem komunikaasi satelit bergerak (mobile communications satellites) yang
beroperasi sekarang ini menggunakan satelit ang beredar 36.000 km diatas
permukaan bumi dan mempunyai waktu edar sekitar 24 jam. Ditambah dengan
lintasan yang berimpit dengan bidang katulistiwa, dari suatu titik bumi,
satelit kelihatan seolah-olah bergerak (GEO= Geostationary Earth Orbit). Dengan
sistem GEO dikembangkan :
a. Fixed Satellite Service (contohnya PALAPA INTELSAT, dll)
yang memungkinkan terjalinnya suatu hubungan komunikasi dan pertukaran
informasi yang sangat handal antara dua titik, tidak peduli apakah informasi
tersebut berupa suara (telepon), data maupun video (televisi).
b. Satelit
Komunikasi Bergerak (Mobile Communications Satellites), yaitu digunakan untuk memberikan
jasa pelayanan komunikasi bagi pemakai yang bergerrak, baik di darat, di laut,
maupun di udara. Contohnya ialah INMARSAT.
Dengan
tingkat pencapaian teknologi yang ada saat ini, sistem GEO ini baru dapat
memberikan pelayanan kepada pemakai jasa satelit melewati terminal yang relatif
masih mahal dan berukuran transportabel (briefcase size), seperti terminal
INMARSATM. Jenis Informasi yang dilewatkannya pun baru suara dan data, dengan
kecepatan lebih rendah. Terasa bagi pemakai bahwa terminal ini masih merupakan
investasi yang mahal di samping biaya per menitnya juga masih tinggi. Yang
diinginkan ialah suatu terminal yang ringan seperti cellular handset type
terminal dengan biaya sewa komunikasi terjangkau.
Di
lain pihak, seiring dengan perkembangan ekonomi, lintasan GEO ini terasa
semakin penuh, sehingga semakin susah untuk mendapatkan "slot" untuk
menempatkan satelitnya. Sejalan dengan kemampuan teknologi , orang berpaling
lagi ke sistem satelit, yang beredar dengan orbit rendah (LEO= Low Earth orbit
Satellites). Karena orbitnya rendah, waktu edarnya lebih cepat (2 sampai 3 jam)
sehingga dari suatu titik di permukaan bumi, satelit kelihatan bergerak dan
mengalami waktu-waktu terbit dan terbenam.
D. Sistem Komunikasi Satelit
(Segmen Bumi dan Segmen Angkasa)
Bagian
penting dalam sistem komunikasi satelit yaitu :
· Space
segment (bagian yang berada di angkasa)
·
Struktur/Bus
·
Payload
·
Power Supply
·
Kontrol temperature
·
Kontrol Attitude dan Orbit
·
istem propulsi
·
Telemetri, tracking, dan Command (TT
& C).
· Ground
segment (biasa disebut stasiun bumi).
Ground
Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU):
· ODU
terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC, Converter,
SSPA, Main Supply, LNB
· IDU
terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai
· User
terminal, SB Master dan jaringan.
E.
Very Small Aperture Terminal (VSAT)
VSAT atau “Very
Small Aperture Terminal ” adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang
menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang
digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit.
Pada
awalnya teknologi satelit membutuhkan antena-antena besar dan hanya dapat
menghubungkan point-to-point.
VSAT
merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk
piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah
untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus
sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT
tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti
satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran
bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama
di atas permukaan bumi, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti
perputaran bumi pada sumbunya
Komponen Komunikasi Satelit dan
VSAT
1.
Hub station
Hub
mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server
Network Management System (NMS) yang memberikan akses pada operator jaringan
untuk memonitor dan mengontrol jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat
keras dan komponen-komponen perangkat lunak. Operator dapat memonitor,
memodifikasi dan mendownload informasi konfigurasi individual ke masing-masing
VSAT. NMS workstation terletak pada user data center.
Stasiun
hub terdiri atas Radio Frequency (RF), Intermediate Frequency (IF), dan
peralatan baseband. Stasiun ini mengatur multiple channel dari inbound dan
outbond data. Pada jaringan private terdedikasi, hub ditempatkan bersama dengan
fasilitas data-processing yang dimiliki user. Pada jaringan hub yang
dibagi-bagi, hub dihubungkan ke data center atau peralatan user dengan
menggunakan sirkuit backhaul terrestrial.
Peralatan
RF terdiri atas antenna, low noise amplifier (LNA), down-converter,
up-converter, dan high-power amplifier. Kecuali untuk antena, subsistem RF hub
pada umumnya dikonfigurasi dengan redundancy 1:1. Peralatan IF dan baseband
terdiri dari IF combiner/divider, modulator dan demodulator, juga peralatan
pemroses untuk antarmuka channel satelit dan antarmuka peralatan pelanggan.
Unit antarmuka satelit menyediakan kontrol komunikasi menggunakan teknik
multiple akses yang sesuai.
Unit
peralatan pelanggan menyediakan antarmuka ke peralatan host pelanggan dan
emulasi protokol. Peralatan baseband pada hub dirancang dalam gaya modular
untuk mendapatkan pertumbuhan jaringan yang mudah dan pada umumnya diberikan
dengan skala 1:1 atau 1:N redundant configuration.
Berdasarkan
keperluannya, HUB terbagi menjadi dua jenis :
a. Dedicated
Hub
·
Hub dimiliki dan digunakan sepenuhnya
oleh jaringan sebuah perusahaan.
·
Jaringan VSAT merupakan aset perusahaan
dan sepenuhnya dikontrol dan diatur oleh perusahaan.
·
Letak Hub biasanya dikantor pusat
perusahaan.
·
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
sangat mahal.
b. Shared
Hub
·
Jaringan VSAT dimiliki dan dioperasional
oleh operator VSAT.
·
Sebuah Hub digunakan bersama oleh
beberapa perusahaan kecil.
·
Perlu koneksi ke Hub karena lokasi Hub
diluar perusahaan.
·
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
pengguna jaringan VSAT relatif murah karena cukup mengeluarkan biaya sewa
2.
Remote station
Sebuah
remote VSAT memiliki komponen-komponen sebagai berikut.
a.
Outdoor Unit (ODU)
Terdiri
atas antena dan Radio Frequency Transmitter (RFT).
·
Antena
Antena berfungsi untuk memancarkan dan
menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu
sebuah solid dish antenna yang memiliki bentuk parabola.
Fungsi antena pada komunikasi VSAT
adalah sebagai berikut :
Ø Memancarkan
gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya
dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
Ø Menerima
gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya
dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
Bagian
antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran
piringan antena atau dishVSAT berkisar antara 0,6 – 3,8 meter.
Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.
Feedhorn
dipasang pada frame antena pada titik fokusnya dengan bantuan lengan penyangga.
Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antena atau
mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut. Feedhorn terdiri atas sebuah larik
komponen pasif microwave.
·
RFT
RFT
dipasang pada frame antena dan dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT
terdiri atas:
Ø Low
Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi memberikan penguatan
terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup
rendah dan bandwidth yang lebar (500 MHz). Lemahnya sinyal dari satelit yang
diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut:
a. Jauhnya
letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang
lintasannya.
b. Keterbatasan
daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang
baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai
penguatan / gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 dB). LNA harus sanggup
bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz (bandwidthnya
500 MHz).
Salah
satu jenis LNA yaitu Parametrik LNA. Parametrik LNA yaitu LNA yang menggunakan
penguat parametrik untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa pada
tingkat keduanya. Penguatan pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan
15 sampai dengan 20 dB dan penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai
dengan 40 dB, sehingga total penguatannya sebesar 55 dB.
Ø Solid
State Power Amplifier (SSPA)
SSPA
berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak
yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar
(transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde
Gega Hertz.
Tujuan
penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi
5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE)
pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan
menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.
Ada
hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi
, diantaranya :
a. Besar
daya output yang dihasilkan
b. Lebar
band frekuensi yang harus dicakup
c. Pengaruh
intermodulasi yang muncul
d. Input
dan output Back – off
Ø Up
/ Down Converter
Perangkat
ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up
converter dan sebagai down converter.
1. Up
Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau
sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi
sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz).
2. Down
Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz – 4,2 MHz)
menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.
Ø Indoor
Unit (IDU)
Modem
VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan
demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal
IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesiser. Frekuensi IF besarnya mulai dari
52MHz sampai 88MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah
proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke
perangkat teresterial yang ada. Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem
satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK ( Phase Shift keying ).
Lebih
jauh lagi fungsi dari Modulator dan Demodulator yakni:
Modulator
berfungsi untuk mencampurkan sinyal informasi digital dari perangkat
teresterial kedalam sinyal IF 70MHz yang dihasilkan dari dalam modem.
Pada
proses modulasi sinyal data masuk melalui port Interface kemudian
diteruskan ke bagianDigital to Analog Converter dan diubah menjadi
sinyal analog I dan sinyal Q. Sinyal I dan sinyal Q mempunyai amplitude yang
sama tetapi memiliki fase yang berbeda. Sinyal I & Q diperkuat, difilter
kemudian dicampur dengan sinyal IF dari sinthesizer sehingga dihasilkan sinyal
IF termodulasi. Sinyal IF kemudian dikuatkan dan diatur powernya oleh bagian TX
control dan kemudian diteruskan ke port IF Output di bagian belakang modem.
Ø IFL
(Inter Facility Link).
Merupakan
media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan
jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet
Neill-Concelman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar