TELEVISI
Televisi
merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film, gosip,
dan berbagai berita dapat kita lihat dengan tampilan gambar yang menarik. Bagai
mana cara kerja televisi sehingga kita bisa melihat acara-acara yang kita sukai
mirip dengan aslinya?
Sebelum
kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit
tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang
kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang
ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah
(Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh
pemancar TV (Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan
syncronisasi.
Selain
gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama
sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM),
sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini
digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.
Televisi
adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata
tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak
(vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu
mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut
dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Televisi
bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi
energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi
menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di
tembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Piksel warna (merah, hijau, biru)
inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam bentuk
gambar seperti yang kita lihat.
Agar
dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi
terdiri dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara
garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner,
Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.
Berikut
ini garis besar cara televisi bekerja.
1. Antena
berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi.
2.
Sinyal yang datang di alirkan menuju ke
colokan antena yang ada pada televisi.
3.
Sinyal yang datang membawa gelombang suara
dan gambar karena gelombang yang di terima antena tv lebih dari satu macam.
Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar)
sesuai dengan saluran tv yang di pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat
pemisah di sebut Tunner.
4.
Sirkuit penembak elektron menggunakan
sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan bantuan kamera tv.
5.
Bagian ini menembakan tiga elektron
(merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda.
6.
Berkas elektron menerobos suatu cincin
elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnet sebab mereka mempunyai
elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di layar
televisi.
7.
Berkas cahaya ini akan diarahkan ke
layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai
fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang tidak
kena tetap bewarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan
gambar di televisi.
8.
Gelombang suara akan di proses pada
bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan.
9.
Sinyal suara yang sudah di saring di
keluarkan melalui alat yang di sebut speaker.
Bagian-Bagian
Televisi
Beberapa
macam speaker tv warna.
1. Rangkaian
Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.
Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.
2. Rangkaian
Penala (tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer), dan osilator lokal.Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer), dan osilator lokal.Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
3. Rangkaian
penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala ( tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala ( tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
4. Rangkaian
Detektor Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.
Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.
5. Rangkaian
Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL(automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL(automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
6. Rangkaian
AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.
7. Rangkaian
Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
8. Rangkaian
Audio
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
Sumber
: https://esmaeko.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar